Home »
Kesaksian Sammy Simorangkir
» Kesaksian Sammy Simorangkir
Kesaksian Sammy Simorangkir
Written By Unknown on Kamis, 07 Agustus 2014 | 03.13
Kesaksian Sammy Simorangkir
Setelah keluar dari penjara
Begitu bebas dari penjara, Sammy Simorangkir ditawari rekaman album solo. “Surprise banget waktu ditawarin buat album. Padahal saya sempat enggak mau nyanyi lagi,” tukas pria bernama lengkap Hendra Samuel Simorangkir. Untunglah, lambat laun Sammy menyadari bahwa bakat menyanyinya tidak boleh disia-siakan, apalagi menyanyi sudah menjadi dunianya.
Belajar dari kesalahan
Sammy jelas bersyukur kepada Tuhan. Statusnya sebagai mantan napi tidak menjadi penghalang untuk terus berkiprah di dunia entertainment. Dan tentulah, selama menjalani masa hukuman, Sammy banyak belajar dari kesalahannya. Ia menjadi tahu bahwa kesalahannya yang mengonsumsi narkoba bisa berakibat fatal. “Setiap orang punya kesalahan. Tetapi kita pasti bisa bangkit, toh Tuhan enggak akan biarkan kita tergeletak.”
Peran keluarga tidak bisa digantikan
Sammy juga belajar bahwa peran keluarga tidak bisa digantikan oleh teman. “Dulu saya percaya teman itu segala-galanya.” Sekarang pola pikir Sammy telah berubah. “Teman sedekat apa pun, mau dibilang sehidup sampai mati sekalipun, itu bisa saya tepis. Maksudnya, saat kita jatuh di got yang banyak sampah, teman enggak mau ngulurin tangan. Tetapi kalau keluarga, kita sebau apapun, keluarga masih mau mengulurkan tangannya buat kita.”
Sejak kecil saya tidak suka menyanyi
Kelahirah 8 september 1982, disadarkan dengan suara jangan disia-siakan. Kenapa, sebelum sukses dengan lagunya, membuat dia menjadi vokalis groub band. Sejak kecil ia selalu menolak untuk menyanyi. “Dari kecil saya bukan orang yang suka menyanyi. Saat saya kuliah, baru menyadari talenta menyanyi yang ada pada saya.
Ketika tinggal dinegara Paman Sam, saya melihat orang kulit hitam menyanyi. Kendati suara sangat bangus, orang ini hanya menjadi pengamen. “Dari kejadian itu, saya baru dapat menghargai suara sebagai anugerah. Suara mereka oke tapi jadi pengamen, saya bisa nyanyi kenapa tidak serius. Sejak itu saya lebih menghargai suara yang diberikan Tuhan sebagai anugerah.
Label:
Kesaksian Sammy Simorangkir
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar